Rabu, 26 Desember 2012

kilasan

Semua dimulai ketika aku bertemu dengan kamu
Kamu, yang menurutku berbadan besar dan sangar berdiri tepat di belakang ibu mu, menunduk ...
Kamu terlalu manja untuk porsi tubuhmu

Selang beberapa waktu aku memperhatikan mu, kamu lucu
Senyum kamu, mata kamu
Ah, stop ! jangan senyum, mata kamu jadi hilang :)

kakak
itu panggilan ku kekamu
yah, karena kamu terlalu cantik..

terkadang, saya memanggil kamu mas ketika saya menganggap kamu dalam situasi sebagai pria gentle, atau saat saya butuh sesuatu, atau saat saya mulai menyadari bahwa kamu adalah PRIA

wejangan, dan sebagainya kamu haturkan untukku si manja

yang kamu anggap sebagai ABG melankolis
kata-katamu yang mulai membuatku lupa terhadap dia yang pertama
sifat dan tingkahmu yanng mulai membuatku jatuh padamu
tidak ! sumpah kamu bukan pelarianku !

lambat laun, aku jatuh semakin dalam terhadap mu
aku mulai merasa cemburu ketika kamu mulai memuji wanita lain yang memang layak untuk kamu puji
tersadar, aku lupa posisi kita
maaf, aku memang tidak tahu diri

aku, hanya wanita biasa, dan kamu pria luar biasa

berniat melarikan diri sekaligus menyetarakan derajat, ku ikuti perintah malaikatku
merantau ke kota sangar mengais pendidikan
menyetarakan derajat ?
maaf.. aku lupa
kasta itu dari keturunan
bukan harta yg sedang ku genggam
perbedaan yang satu lagi ?
iya.. itu  juga merupakan palang hati

baiklah
berikan aku waktu sebentar lagi untuk melupakanmu.
ah, tidak. aku butuh waktu yg lebih lama,
atau bahkan seumur hidupku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar